Agenda Setting

Agenda Setting pada Cakrawala FM

Agenda setting model menghidupkan kembali model jarum hipodermik,tetapi fokus penelitian telah bergeser dari efek pada sikap dan pendapat kepada efek kesadaran dan pengetahuan.
Mc combs dan D.L Shaw (1972) mengatakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting”
Efek dari agenda setting yakni : efek langsung berkaitan dengan isu; apakah isu itu ada atau tidak ada dalam agenda khalayak; dari semua isu mana yang dianggap paling penting menurut kalayak. Efek lanjutan berupa persepsi (pengetahuan tentang peristiwa tertentu atau tindakan seperti memilih kontestan pemilu.
Manhein dalam pemikiran tentang konseptualisasi agenda yang potensial bahwa untuk memahami proses agenda setting menyatakan bahwa agenda setting meliputi 3 agenda :
 Untuk agenda media, dimensi-dimensi :
a. Visibility (visibilitas) jumlah dan tingkatan menonjolnya berita
b. Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak) relevansi isi berita dengan kebutuha khalayak
c. Valence (valensi) menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa
 Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensi:
a. Familiarity ( keakraban derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu
b. Personal salience (penonjolan pribadi (relevansi kepentingan dengan ciri pribadi)
c. Favorability (kesenangan) (pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita)
 Untuk agenda kebijakan, dimensi-dimensi:
a. Support (dukungan) kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu
b. Likehood of action (kemungkinan bertindak) kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.
c. Freedom of action (kebebasan bertindak) nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah

Fungsi penentuan agenda, media mengacu pada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulanng-ulang untuk mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik. Contoh “perang melawan narkoba” reporter hendaknya mencari data yang dapat menunjukan apa yang sebenarnya terjadi.

GAGASAN AWAL HIPOTESIS PENENTUAN AGENDA
 Norton Long (1958)
Dalam beberapa hal, surat kabar adalah penggerak utama dalam menentukan agenda daerah. Surat kabar memiliki andil besar dalam menentukan apa yang akan dibahas oleh sebagian besar orang, apa pendapat sebagian tentang fakta yang ada, dan apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai cara untuk menangani masalah. (hlm.260)

 Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (1959)
Media massa memaksakan perhatian pada isu-isu tertentu. Media massa membangun citra yang menunjukan apa yang hendaknya dipertimbangkan, diketahui, dan dirasakan individu-individu dalam masyarakat. (hlm. 232)

PERUBAHAN PIKIRAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA
 The effect of mass communication
“komunikasi massa biasanya tidak berfungsi sebagai penyebab yang perlu dan memadai dari dampak audiensi, melainkan berfungsi di antara dan melalui hubungan dari faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh penengah”. (hlm. 8)

 Perubahan yang sama para komunikasi ini mungkin juga dikuatkan oleh perubahan yang pada saat bersama berlangsung dalam bidang psikologi
 Behaviorisme menekankan pentingnya penguatan. Penghargaan dan hukuman serta pegondisian dalam membentuk tingkah laku, dan juga berusaha untuk menggunakan konsep-konsep tersebut bahkan untuk menjelaskan pikiran dan bahasa.
 Psikologi Kognitif, sebaliknya, melihat manusia sebagai pencari pengetahuan yang aktif yang bertindak di dunia berdasarkan pengetahuan ini (Neisser, 1967)

AGENDA MEDIA DAN REALITAS
Funkhouser (1973) menunjukan bahwa media berita tidak memberikan gambaran yang sangat akurat mengenai apa yang sedang terjadi. “media berita diyakini oleh banyak orang (termasuk banyak pembuat keputusan) sebagai sumber informasi yang dipercaya. Liputan media tidak begitu sesuai dengan isu-isu realitas

PRIMING
Priming adalah proses dimana media berfokus pada sebagian sebagian isu dan tidak pada isu lainnya dan dengan demikian mengubah standar yang digunakan orang untuk mengevaluasi para calon pemilih.
Contohnya : pemberitaan mengenai perang teluk di media dikaitka dengan kebijakan Bush. Kebijakan luar negeri menjadi lebih penting dari pada kebijakan ekonomi. Padahal, sebelum perang teluk, kebijakan ekonomi lebih penting dari kebijakan luar negeri.

WAKTU UNTUK MENENTUKAN AGENDA
Penetuan agenda, adalah hipotesis kausalitas yang menyatakan bahwa isi media mempunyai pengaruh terhadap persepsi publik mengenai pentingya isu.

Wanta dan Roy (1995) menemukan bahwa dampak penentuan agenda untuk televisi lokal muncul setelah 6 hari dan lenyap setelah 11 hari. Dampak penentuan agenda untuk surat kabar lokal muncul setelah 8 hari namun berlangsung lebih lama, dan lenyap setelah 85 hari.

ORIENTASI
Mc Combs and Weaver (Weaver, 1977) menyatakan bahwa individu-individu mempunyai kebutuhan orientasi yang berbeda-beda dan bahwa hal ini bisa menentukan apakah penentuan agenda terjadi atau tidak.
Kebutuhan orientasi didasarkan pada dua faktor: relevansi pesan ( bagi individu) dan tingkat ketidakpastian berkenaan dengan subjek pesan. Semakin besar relevansi informasi dan ketidakpastian berkenaan dengan subjek, maka semakin besar keperluan akan informasi.
Semakin tinggi kebutuhan akan orientasi, semakin mudah individu terpengaruh oleh agenda media massa.

PENENTUAN AGENDA
Gurevitch dan Blumler (1990) menyatakan bahwa demokrasi menuntut media massa terlibat dalam “penentuan agenda yang bermakna, dengan mengidentifikasi isu-isu kunci sekarang ini, termasuk yang telah membentuk dan mungin menjelaskan isu-isu itu” (hlm. 270)
Shaw and Martin (1992) menyatakan bahwa media, melalui penentuan agenda, berfungsi untuk memberi kesepakatan yang cukup memadai pada isu-isu publik untuk memungkinkan sebuah dialog di antara kelompok-kelompok yang mempunyai pandangan yang berbeda. Dalam hal ini, penentuan agenda berfungsi sebagai sebuah piranti pembentuk konsensus yang memungkinkan demokrasi pekerja.

Cakrawala Fm

Dalam setiap media massa, tentu masing-masing memiliki segmentasi masing-masing. Tidak terkecuali oleh media massa Cakrawala. Dalam segmentasinya Cakrawala menjadi Mandarin Station di Indonesia, dan dalam pengoperasian Cakrawala, tentu terdapat divisi-divisi yang mengatur agar media massa Cakrawala dapat berkembang lebih baik.
Menurut Divisi coordinator liputan, semua topic diatur oleh para penyiar. Kalau memang membutuhkan bahan siaran yang menggunakan sumber, akan dicari dahulu biasanya oleh si penyiar yang membawakan siaran. Sedangkan acara yang pasti disediain : produksi tips dan info saja. — diatur oleh coordinator liputan.

Sebelum siaran dimulai, biasanya akan disiapkan sekitar 10 – 15 lagu pada list lagu yang akan diputar pada saat siaran ditambah dengan lagu lagu yang di request oleh audience.
Lagu lagu yang diputar adalah lagu lagu dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang agar tidak terlalu ketinggalan jaman.

Menjadi seorang penyiar disini, di tuntut agar lancer berbahasa Indonesia dan Mandarin, serta berwawasan luas agazr dapat mengimbangi dan memberi respon kepada audience maupun reporter dilapangan saat siaran.

Cakrawala menempatkan dirinya sebagai station mandarin pertama di Indonesia yang 80% mengudarakan lagu lagu berirama mandarin. Selain itu juga, pada awalnya Cakrawala menempatkan dirinya sebagai Radio Keluarga, namun seiriung berkembangnya musik mandarin, sekarang ini lebih dipusatkan kepada audience berusia 15 tahun keatas.

Dalam Stasiun Radio ini, terdapat banyak divisi antara lain divisi liputan, dan divisi marketing. Divisi Liputan bertugas dalam setiap liputan dan siaran serta membuat janji dengan artis maupun narasumber yang akan diundang siaran. Sedangkan Divisi marketing lebih bertugas kepada market dari station sendiri, misalnya masukan iklan. Didalam setiap siaran, maksimal diperbolehkan memasukkan 15 iklan setiap jamnya dan waktu break siaran untuk iklanm maupun diputarnya lagu itu tergantung dari si penyiar yang bertugas. Jadi kesimpulannya, baik penentuan tema setiap siaran maupun waktu break dan pemutaran lagu, dihandle oleh si penyiar yang bertugas.

Untuk penentuan tema setiap siarannya, penyiar dituntut untuk membuatnya. Untuk acara “Cakrawala……………..(yang cinta2 gtu hari sabtu)”, maka penyiar harus dapat mencari tema berbau cinta dan baru setiap siarannya. Dalam hal ini, penyiar dituntut untuk dapat kreatif dalam mencari tema yang akan disukai oleh audience.

Untuk mengetahui apakah audience menyukai acara siaran maupun tema yang dibawakan oleh penyiar, dapat dilihat dari banyaknya audience yang menelfon dan mengirimkan sms untuk bertanya, sharing maupun hanya sekedar mengirim salam. Selain itu rating dari radio dapat juga dilihat dari hasil research dari Nelson Media Record.

Agenda setting adalah kemampuan media untuk mengangkat atau mengedepankan pentingnya suatu isu didalam benak public melalui pengulangan liputan.

By…
Michele Vannessha 915070013
Vivi 915070029
Yoretta Yang Wahyudi 915070037
Angeline 915070047
Stefen 9150070104