Mom Must Have Items : Office / Kantor (Working Mom)

Mom Must Have Items : Office / Kantor (Working Mom)
Hai working moms, rasanya agak sedih ya harus siap-siap kembali bekerja dan meninggalkan baby di rumah bersama dengan grandma atau baby sitter nya.. ?
Kembali bekerja, tidak membuat moms melupakan kebutuhan baby loh! Terutama bagi moms yang memberikan asix kepada baby, ini merupakan tantangan baru lagi loh.
Seperti saya, 1 minggu sebelum kembali bekerja, saya menyiapkan beberapa keperluan yang wajib dibawa ke kantor untuk memenuhi kebutuhan Baby Princeton (Hai Moms, kenalkan, nama baby boy ku Princeton ?).
Baby Princeton 4 Months Old

 

Apa saja yang perlu moms siapkan ketika kembali bekerja setelah maternity leave / cuti melahirkan?
  1. Cooler Bag
  2. Botol / Plastik Asip
  3. Ice Pack Gel
  4. Pompa (Manual / Silikon / Elektrik)
  5. Nursing Apron
  6. Baju dan Bra Menyusui
  7. Tisu Basah / Hand Sanitizer
  8. Kotak / Zipper Bag
  9. Sabun Cuci Botol (optional)
Peralatan Tempur di kantor untuk busui

9 items di atas merupakan must have items loh moms, jika moms mau memberikan asix. Beruntung untuk moms yang asi nya berlimpah dan sudah stock di kulkas sampai gak muat lagi :), tapi tidak semua moms seperti itu, termasuk saya yang sampai 3 bulan cuti, hanya berhasil menabung 14 botol (sekitar 90 – 120 cc/ botol) di Freezer. Terlepas moms yang hyperlactation, juga memerlukan 9 items tersebut. Why?

  1. Cooler Bag
    Peralatan tempur Busui

    Ada banyak sekali pilihan brand dan jenis cooler bag di Jaman Now (2017), mulai dari yang kecil yang muat 12 botol 50 cc atau yang besar 12 botol 100 cc. Saya sendiri memiliki 2 tas cooler bag yaitu Baby Go Inc tipe Ollio dan Gabag tipe Tristan.
    Tas ini sangat membantu moms untuk menyimpan sementara asi yang diperah dengan daya tahan maksimal 24 jam. Jadi ketika saya pompa Asi di Kantor pukul 9, 11, 1, 3 dan 5, saya langsung masukan ke dalam Cooler Bag dan ketika sampai di rumah, Asip langsung saya pindahkan ke dalam kulkas (bagian bawah), dan besok pagi Baby Sitter saya tinggal menghangatkan Asip untuk diberikan kepada baby Princeton. Pastikan moms membeli cooler bag yang bagus, sehingga daya tahan asip lebih lama dan terjaga suhunya.
    Cara Menghangatkan Asip gimana mom? Dari beberapa artikel dan sharing2 yang saya baca, Asip di hangatkan dalam suhu bertahap, jika moms masukan kedalam kulkas bagian bawah (tidak beku), moms dapat mengeluarkan botol berisi asip yang akan di minum, kemudian rendam di air biasa / siram dengan air kran biasa. Setelah itu, moms bisa rendam botol berisi asip di air hangat. Asip yang sudah dihangatkan dengan cara seperti ini memiliki daya tahan sekitar 2 jam.

    Hasil Pompa dari Kantor yang langsung diamankan di Kulkas pas sampai rumah

    FAQ : Mom, kalau di kantor saya menyediakan kulkas, boleh asip nya saya titip di kulkas?
    Answer : Boleh moms. Itu pilihan masing2, kalau saya lebih memilih menyimpan Asip saya di Cooler Bag, karena kulkas di kantor itu kan umum ya dan semua orang banyak yang menitipkan belanjaan dll ke dalam kulkas dan saya merasa tidak steril dan mengurangi resiko orang jahil yang pegang2 Botol Asip nya baby.

  2. Botol / Plastik Asip
    Untuk wadah penyimpanan Asip, moms bisa memilih mau menggunakan botol kaca atau Plastik Asi. Masing-masing wadah ada plus minusnya ?.

    Botol Kaca
    + Takaran ml / cc jelas
    + Lebih Murah karena bisa dipakai berkali-kali
    + Proses menghangatkan asi lebih mudah dan lebih cepat.
    – Repot harus di cuci, steril dan proses pengeringan cukup lama
    – Berat (Bayangin mom bawa 12 botol kesana kemari, lama2 berasa loh beratnya)
    – Jumlah yang terbatas. Terkadang, hasil pompa kita bisa melonjak dari 100 cc menjadi 140 cc bukan? Jika menggunakan botol kaca, hanya bisa menampung 100 cc sehingga harus menggunakan 2 botol kaca (sedangkan botol 1 lagi hanya menampung 40 cc).

    Plastik
    + Lebih ringan dan mudah dibawa kemana-mana
    + Tidak perlu dicuci karena sekali pakai buang
    + Jumlah yang bisa ditambahkan. Karena bahan plastik yang terbilang sedikit flexible. Untuk plastik asip 120 cc, terkadang bisa dipaksa 140 cc (walaupun ada resiko bocor kalau kata teman saya)
    – Takaran ml/cc kurang jelas
    – Resiko bocor

    Walaupun tertulis BPA Free, saya dan sus belum pernah memanaskan asip di dalam plastik asip. Biasanya asi dalam plastik akan dipindahkan ke dalam botol kaca baru dihangatkan.

    Saya pribadi, membawa botol dan plastik ke kantor. Namun untuk penyimpanan Asip menggunakan botol Asip karena lebih aman (tidak takut bocor). Plastik selalu saya bawa di tas, jaga2 kalau botol tidak cukup /  botol cuci kurang bersih / lupa bawa botol, saya tinggal menggunakan plastik saja.. 😀
    Pastikan moms memilih yang BPA Free yaa..

  3. Ice Pack Gel
    Untuk menjaga suhu Asip tetap dingin dan tidak rusak, saya membawa 2 buah ice pack gel yang telah dibekukan selama 1 hari. Saya memiliki 4 ice pack gel yang saya pakai bergantian, sehingga bekunya benar-benar maksimal.
    Jika kulkas yang moms gunakan bercampur dengan daging dll, saya sarankan moms menyimpan ice gel pack di kotak khusus atau menggunakan zipper bag, sehingga tidak mudah terkontaminasi.
  4. Pompa
    Ini peralatan yang super wajib dibawa oleh moms dan disesuaikan dengan kebutuhan moms. Saya pribadi menggunakan Pompa Spectra 9+, yang saya cas full dan saya bawa ke kantor. Moms yang terbiasa dengan pompa manual atau apapun pompa yang moms gunakan, cukup menggunakan cara itu saja.
    Untuk moms yang sama seperti saya menggunakan pompa elektrik Spectra 9+ (dimana orang kantor saya, mengira ini adalah Power Bank.. ?), yang saya bawa :
    1 unit pompa spectra 9+
    1 unit charger pompa spectra 9+
    4 botol Spectra (corong, valve, botol, backflow dan selang)
    1 kotak besar untuk penyimpanan botol SpectraFAQ : Moms, bawa sampai 4 botol spectra? Untuk apa???
    Answer : Sebenarnya banyak moms diluar sana yang hanya membawa 2 botol dan digunakan dari pagi sampai malam. Caranya setelah pompa dan asil di pindahkan ke botol kaca, botol pompa (lengkap dengan corong dan valve), dimasukan kedalam cooler bag / kulkas, dan ketika jam pompa datang, tinggal menggeluarkan botol dari cooler bag / kulkas dan digunakan lagi dan berulang seperti itu.
    Saya pribadi, karena asi saya gak seberlimpah ruah itu dan ketakutan saya Asip akan rusak (mengingat daya tahan asip sekitar 4 jam di suhu ruang, dan asip yang dikeluarkan dari tempat dingin ke suhu ruang hanya bertahan 2 jam), saya lebih memilih membeli 1 set botol  untuk saya gunakan untuk pompa selanjutnya. Jadi pola saya seperti ini :
    Pompa Set 1 digunakan pukul 09.00 & 11.00 wib
    Pompa Set 2 digunakan pukul 14.00, 15.30 & 17.30 wib

    Kenapa gak dicuci aja mom dan dipakai kembali?
    Pantry kantor saya, kebetulan orangnya “rajin” banget (sinisme)! Habis makan dan minum cuma digeletakin aja di westafel, jadi untuk mencuci botol pompa dengan tumpukan piring dan gelas yang digunakan oleh orang lain, saya merasa tidak nyaman.
    Kedua, saya harus menyiapkan sponge khusus, sikat botol khusus dan sabun khusus (khusus banget, yang cuma dipakai untuk baby) dan itu lebih merepotkan untuk membawa, mengeringkan dan menyimpan di kantor.
    Ketiga, saya cukup tau diri, menghabiskan 20 menit x 5 (100 menit) untuk waktu pompa di jam kerja (note : saya pompa di meja kerja saya dan tetap melakukan pekerjaan), jika saya tambah dengan mencuci botol (sekitar 10 – 20 menit), saya kurang nyaman jika suatu saat akan ada nyinyir2 an orang kantor yang nyeletuk “Enak banget digaji, kerjanya mompa doank” 😀
    Jadi saya lebih memilih menyediakan 1 set botol tambahan untuk saya bawa ke kantor.
  5. Nursing Apron
    Perlu banget dibawa ke kantor, terutama seperti saya yang mompa di meja kantor. Sehingga saya nyaman dan rekan-rekan kerja juga nyaman. Jika di kantor memang menyediakan ruangan / pokok Asi, mungkin nursing apron ini tidaklah wajib. Tapi kalau saya, tetap akan menggunakan nursing apron meski di mother’s room /nursery room / Ruang Laktasi, agar tidak merasa risih.

    Penggunaan Nursing Apron saat pompa
  6. Baju & Bra Menyusui
    Sebenarnya ini gak harus khusus dibeli, tergantung kenyamanan para moms. Saya sengaja menyiapkan 5 baju menyusui, 2 HandsFree Pumping Bra dan 5 Bra Menyusui. Tapi yang terpakai di kantor selama 5 hari kerja adalah 5 baju menyusui (bukaan samping), 2 HandsFree Pumping Bra dan 1 Bra Menyusui.
    Untuk saya, ini tuh wajib banget karena saya orang yang gak mau irit malah jadi ribet dan menunggu pompa selama 20 menit tanpa melakukan apa-apa, lumayan membosankan dan gak enak juga di kantor dilihatin rekan kerja.
    Sehingga, membeli HandsFree Pumping bra ini merupakan satu investasi untuk working mom. Memang harga handsfree pumping bra ini gak ada yang murah, makanya saya juga cuma beli 2. Jika bra tidak kering, maka saya akan menggunakan bra menyusui dan digabung dengan pakaian menyusui bukaan samping yang aksesnya agak kecil, tujuannya agar bisa menahan botol pompa layaknya menggunakan handsfree pumping bra.
    Saya juga tidak selalu menggunakan baju menyusui, terkadang saya selip menggunakan baju kancing depan ataupun kemeja. Walaupun uda emak2 (plus menyusui), penampilan tetap harus kece..
  7. Tisu Basah / Hand Sanitizer
    Untuk working moms yang kerjanya mobile alias sering meeting kesana kemari ataupun keluar kantor, pastikan moms membawa tisu basah / hand sanitizer. Saya sering mengganti cuci tangan dengan air dengan tisu basah (anti bacterial) lalu hand sanitizer. Pastikan tangan moms ketika memerah asi, dalam keadaan bersih sehingga baby terhindar dari kuman, bakteri dan penyakit.
    Kendala untuk working moms yang mobile dan tetap ingin memberikan asix, jauh lebih baik selalu siap sedia tisu basah / sanitizer, karena toilet maupun pantry akan sulit kita temukan untuk mencuci tangan.
    Saya juga beberapa kali mompa di mobil, dengan cara membersihkan tangan menggunakan tisu basah, lalu hand sanitizer lalu memasang nursing apron dan botol pompa kemudian melakukan pemerahan asi selama 20 menit.
  8. Kotak / Zipper Bag
    Ini juga sebenarnya dapat dikategorikan optional, namun menurut saya akan jauh lebih baik jika moms dapat menyediakan kotak / zipper bag. Kalau saya, kotak digunakan untuk menyimpan botol perah yang masih bersih dan botol perah yang bekas pakai. Sedangkan Zipper Bag untuk menyimpan botol asip yang masih bersih. Tujuannya untuk menjaga kebersihan botol perah dan botol / plastik asip.

  9. Sabun cuci botol
    Ini saya kategorikan optional. Pertama kali saya excited untuk membeli sabun cuci botol travel size untuk saya bawa ke kantor mencuci peralatan pompa dan lainnya, sayangnya hal ini cuma saya lakukan sebanyak 3 hari saja dikarenakan kondisi pantry di kantor saya kurang support dan repotnya harus membawa spons, sikat dan lap bersih untuk mengeringkan botol.
    Namun jika moms memang difasilitasi pantry yang layak untuk busui bahkan difasilitasi juga sterilizer Panasonic, mungkin sabun cuci botol ini wajib moms bawa ke kantor.
Saya sendiri sudah berhasil menjalankan peran sebagai karyawan dan busui di waktu yang sama. Ada banyak pengalaman yang sangat unik dan lucu ketika moms membawa 9 peralatan tempur ini ke kantor (apalagi jika moms membawa produk yang unik-unik). Contohnya saja, ketika saya membawa pompa spectra 9plus yang dikira power bank, plastik asip yang mereka awalnya gak tau sama sekali kenapa saya membawa plastik se imut itu, takjubnya para ibu-ibu melihat botol pompa saya bisa menempel tanpa perlu dipegang tangan (thanks to you, pencipta handsfree pumping bra), baju menyusui yang menurut mereka keren dan masih banyak lagi :D)